Rabu, 14 Juni 2017

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI


Tugas Makalah :

PENGANTAR MAKROEKONOMI

“PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI”





                                                                                               Oleh 

Kelompok IV 

     Nama     :          Murati  Syarifuddin Hamuda
 Julham Chaeruddin
                Rini Abdurahman
                Masnun  Hidris
                Narti  Dabu
                Riska Abubakar
                Gladys Samodara

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
2016/2017









KATA PENGANTAR

            Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOALISASI” dapat di selesaikan.  Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuan yang telah diberikan.
            Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang pemahaman mengenai PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOALISASI.
            Akhir kata kami mengharapkan kritik dan saran guna untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang besar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

                                                                                                    Ternate, 05 Juni 2017


                                                                                     Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1.   Latar belakang.....................................................................................................1
1.2.   Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3.   Tujuan Penulisan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
2.1.   Keuntungan Melakukan Perdagangan................................................................ 2
2.2.   Keuntungan Dari Spesialisasi............................................................................. 2
2.3.   Keuntungan Perdagangan Dalam Grafik............................................................ 6
2.4.   Proteksi Dan Pembatasan Perdagangan.............................................................. 9
2.5.   Globalisasi Dan Pertumbuhan Ekonomi............................................................. 11
BAB III. PENUTUP......................................................................................................... 14
3.1.   Kesimpulan......................................................................................................... 14
3.2.   Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 15








                                                                                                                                                                             


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
            Berdasarkan pengertian ilmu ekonomi, ilmu ekonomi internasional yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Masalah alokasi dianalisa dalam hubungan antara pelaku ekonomi satu Negara dengan negara lain.Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.
            Ekonomi Internasional mencakup baik aspek mikro maupun makro. Aspek mikro misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional yang saling disebut dengan ekspor-impor. Kegiatan perdagangan internasional ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi yang merupakan salah satu topik dalam analisis ekonomi mikro. Masing-masing pasar saling berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja masalah ini merupakan topik makro.Dapat ditarik kesimpulan dari uraian diatas adalah pada prinsifnya ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional, yakni faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
1.2.  Rumusan Masalah
1.    Keuntungan apa yang dapat diperolah suatu negara dalam melakukan perdagangan luar negeri?
2.    Apa itu proteksi dan pembatasan perdagangan luar negeri?
3.    Defenisi globalisasi dan faktor-faktor yang menimbulkan globalisasi?
1.3.  Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui keuntungan apa yang dapat di peroleh suatu negara dalam melakukan perdagangan luar negeri
2.    Mengetahui apa itu proteksi dan pembatasan perdagangan luar negeri
4.    Mengetahui globalisasi dan faktor-faktor yang menimbulkan globalisasi


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Keuntungan Melakukan Perdagangan
2.1.1. Pengertian Perdagangan Luar Negeri
            Perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk suatu negara, suatu negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya ke luar negeri. Atau Perdagangan luar negeri adalah perdagangan yang terjadi di luar negeri, kegiatan perdagangan luar negeri ini tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi, masing-masing pasar yang saling berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun kesempatan kerja.selain itu, permintaan akan sesuatu barang ditentukan oleh pendapatan kita dapat menduga bahwa ada hubungan antara pendapatan satu Negara dengan pembelian barang luar negeri (impor). Jika pendapatan naik, maka pembelian barang-barang dan jasa ( dari dalam Negeri maupun impor) dapat mengalami kenaikan ada 3 aspek dari peranan perdagangan luar negeridalam perekonomian yaitu:
1)   Keuntungan yang dapat di peroleh sesuatu Negara dari melakukan perdagangan luar negeri
2)   Kebujakan membatasi perdagangan dan proteksi dalam perdagangan luar negeri
3)   Mengenai globalisasi
            Berdagang dengan Negara lain kemungkinan dapat memperoleh keuntungan, yakni dapat membeli barang yang harganya lebih rendah dan mungkin dapat menjual keluar negeri dengan harga yang relative lebih tinggi. Perdagangan luar negeri sering timbul karena adanya perbedaan harga barang di berbagai Negara.
            Perbedaan harga inilah yang menjadi pangkal timbulnya perdagangan antar Negara. Dan perbedaan harga bukanlah hanya ditimbulkan oleh karena adanya perbedaan ongkos produksi, tetapi juga kaerna perbedaan dalam pendapatan serta selera permintaan akan sesuatu barang sangat ditentukan oleh selera dan pendapatan. Seleran dapat memainkan peranan penting dalam menentukan permintaan akan sesuatu barang antara berbagai Negara. Apabila persediaan suatu barang di satu Negara tidak cukup untuk memenuhi permintaan, Negara tersebut dapat mengimpor dari Negara lain.
            Untuk suatu barang tertentu faktor selera dapat memegang peranan penting. Misalnya: mobil, rokok, pakaian, meskipun satu Negara tertetu telah dapat menghasilkan barang-barang tersebut, namun kemungkinan besar impor dari Negara lain dapat terjadi. Hal ini dikarenakan faktor selera, dimana penduduk Negara tersebut lebih menyukai barang-barang buatan Negara lain.
2.1.2. Pandangan Mazhab Merkantilis Dan Klasik
            Ahli-ahli ekonomi tergolong dalam mazhab merkantilis, yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup di sekitar abab keenam belas dan ketujuh belas, berpendapat bahwa perdagangan luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu Negara. Menurut mereka suatu Negara dapat mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya ke luar negeri.
            Sesudah itu, ahli-ahli ekonomi klasik menganalisis dengan lebih mendalam lagi peranan perdangan luar negeri dalam perekonomian. Misanya, David Ricardo telah mengemukakan pandangan-pandangan yang lebih logis untuk menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang menerangkan mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dari spesialisasi  dan perdagangan, merupakan teori yang hingga sekarang menjadi dasar kepada teori perdagangan luar negeri. Berdasarkan kepada teori Ricardo tersebut, negara-negara digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas (free trade).Yang dimaksudkan dengan perdagangan bebas adalah sistem perdagangan luar negeri di mana setiap Negara melakukan perdagangan tanpa ada halangan perdagangan. Tidak terdapat sebarang pajak dan peraturan-peraturan yang melanggar ekspor dan impor.
2.1.3. Beberapa Keuntungan Melakukan Perdagangan
            Melakukan ekspor dan impor merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap Negara. Tiada satu Negara pun di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun kepentingan sector luar negeri dalam suatu perekonomian berbeda dari satu Negara ke Negara lain. Di sebagian Negara, ekspor dan impor meliputi bagian yang cukup besar dalam pendapatan nasional.
1)   Memperoleh Barang Yang Tidak Dapat Diproduksi Di Dalam Negeri
2)   Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
3)   Memperluas pasar industri-industri dalam negeri
4)   Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
2.2.  Keuntungan Dari Spesialisasi
2.2.1. Asumsi-Asumsi Yang Digunakan
            Di dalam menunjukkan keuntungan yang di dapat  dari perdangan  luar negeri biasanya di gunakan dua cara:yaitu dengan menggunakan  angka-angka dengan menggunakan grafik di dalam bagian ini akan di uraikan  gambaran secara angka-angka  mengenai keuntungan  yang di peroleh dari perdangan  luar negeri.
            Dalam menunjukan keuntungan  perdangan luar negeri  dengan angka-angka dua gambaran akan di buat, yaitu :
1)   Gambaran di mana masing-masing negara memiliki keuntungan  mutlak dalam mengeluarkan sesuatu barang.
2)   Gambaran di mana masing-masing negara memiliki keuntungan berbanding dalam  mengeluarkan sesuatu barang.
            Disamping kedua asumsi utama tersebut dalam menerangkan mengenai keuntungan yang di peroleh  dari perdangan luar  negeri,beberapa asumsi lain perlu digunakandua asumsi penting yang lain dalam analisis mengenai  keuntungan perdangan luar negeri adalah :
1)   Setiap negara yang melakukan  perdangan telah mencapai kesempatan kerja penuh. tidak terdapat faktor produksi yang menganggur.
2)   Setiap negara yang melakukan perdagangan  tidak menggunakan hambatan perdangan dalam perdangan luar negeri. Dengan kata lain,setiap negara menjalankan perdagangan  bebas.
            Di samping itu, untuk menyederhanakan gambaran yang dibuat, perlu pula digunakan beberapa asumsi tambahan yang berikut:
1)   Hanya dua negara yang akan melakukan spesialisasi dan perdagangan.
2)   Masing-masing negara hanya memproduksikan dua jenis barang
3)   Masing-masing negara hanya memiliki dua unit faktor produksi
4)   Harga relatif, atau biaya penggantian (opportunity cost), yang dapat didefinisikan sebagai harga salah satu barang yang dinyatakan dalam unit barang lainnya, adalah tetap.   
2.2.2. Keuntungan Mutlak Dan Keuntungan Berbanding
            Dalam menerangkan mengenai keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi dan perdagangan luar negeri, perlulah dibedakan di antara pengertian keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding.
a.         Keuntungan Mutlak
Yang diartikan dengan keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh oleh sesuatu Negara dari mengkhususkan kegiatannya kepada memproduksikan barang-barang dengan efisiensi yang lebih tinggi dari negara-negara lain.
b.      Kentungan Berbanding
Keuntungan berbanding diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh oleh suatu negara dari mengkhususkan (melakukan spesialisasi) dalam memproduksikan barang-barang yang mempunyai harga relatif yang lebih rendah dari negara lain. Perdagangan luar negeri juga dapat dilakukan walaupun salah satu negara tersebut lebih efisien dari negara yang lain di dalam memproduksikankedua barang. Dalam keadaan seperti ini kedua belah pihak masih tetap akan mendapat keutungan dari perdagangan tersebut. Perdagangan yang saling menguntungkan itu dimungkinkan oleh wujudnya suatu bentuk keuntungan yang dinamakan keuntungan berbanding.

 

2.3.  Keuntungan Perdagangan Dalam Grafik
            Gambaran secara grafik mengenai keuntungan dari perdagangan perlu diterangkan secara dua tahap. Yang pertama ditunjukkan keadaan sebelum perdagnagan. Pada tahap kedua ditunjukkan keadaan sesuda dilakukan perdagangan.
2.3.1. Keadaan Sebelum Spesialisasi
            Dalam gambar 11.1 ditunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk Perancis dan Kanada dalam memproduksi televisi dan radio. Kurva kemungkinan produksi yang ditunjukkan dalam gambar 11.1 adalah berbentuk garis lurus. Ini berarti pada setiap tingkat produksi, harga relatif barang-barang adalah tetap, yaitu skala produksi bersifat “ berskala tetap “. Pengurangan produksi barang lain, yaitu biaya penggantian (opportunity cost) yang harus dibuat untuk menamba produksi suatu barang adalah tetap besarnya pada setiap tahap produksi.
            Gambar 11.1 (a) menunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk Prancis. Dalam grafik (a) menggambarkan bahwa apabila seluruh faktor produksi di Perancis digunakan untuk memproduksi radio, maka dihasilkan 120 ribu unit. Sedangkan apabila yang diproduksi adalah televisi, maka akan menghasilkan juga 120 ribu unit. Ini berarti harga relatif diantara televisi dan radio adalah 1 radio = 1 televisi. Tanpa perdagnagan, Perancis harus memproduksi sendiri kedua barang ini. Diasumsikan penduduk Perancis menginginkan 60 ribu televisi dan 60 ribu radio.maka tingkat produksi di Perancis adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik A.
            Gambar 11.1 (b) menunjukkan kurva kemungkinan produksi untuk Kanada. Kalau faktor-faktor produksi seluruhnya digunakan untuk menghasilkan satu barang saja, Kanada dapat menghasilkan 60 ribu radio atau 30 ribu televisi. Ini berarti harga relatif antara radio dan televisi adalah 2 radio = 1 televisi. Seperti Perancis, di Kanada akan diproduksikan radio dan televisi. Dimisalkan tingkat produksi adalah yang ditunjukkan oleh titik P, yaitu 20 ribu radio dan 20 ribu televisi. 
Gambar 11.1 Produksi dan Konsumsi di Perancis dan Kanada sesudah Perdagangan              
  

Sumber.Sukirno,2016



2.3.2. Keadaan Sesudah Spesialisasi

            Dalam gambar, harga relatif ditunjukkan oleh kurva kemungkinan produksi, maka sebelum perdagangan harga relatif antara radio dan televisi di Prancis adalah ditunjukkan oleh garis m, dan di Kanada ditunjukkan oleh garis p. Supaya perdagangan saling menguntungkan haruslah kurs pertukaran  ( harga petukaran ) adalah lebih baik dari harga relatif diantara radio dan televisi di Prancis atau Kanada.

            Di dalam contoh ini dimisalkan harga di dalam pasaran luar negeri adalah 1 ½ radio = 1 televisi. Dengan kurs ini Prancis dan Kanada akan memperoleh keuntungan dari perdagangan luar negeri. Dalam gambar 11.2  (a) kurs pertukaran tersebut ditunjukkan oleh garis n dan dalam gambar 11.2 (b) ditunjukkan garis q.

Gambar 11. 2 Produksi dan Konsumsi di Perancis dan Kanada Sesudah Perdagangan







Sumber.sukirno,2016





2.4.  Proteksi Dan Pembatasan Perdagangan

            Berdasarkan kepada teori yang menerangkan keuntungan dari spesialisasi, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan pandangan yang menerangkan pentingnya menjalankan perdagangan bebas atau free trade dalam perdagangan luar negeri. Walau bagaimanapun perlulah disadari bahwa adakalanya suatu Negara perlu melakukan proteksi dan menciptakan halangan perdagangan. Alasan-alasan dari melakukan proteksi dan halangan perdagangan akan diterangkan dalam bagian berikut.

2.4.1. Pengertian Proteksi

            Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri. Tujuannya untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang impor. Hal ini, misalnya dapat dijalankan dengan tariff, Quota dan sebagainya.

Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu Negara.

Tarif digolongkan menjadi tiga :
1)   Bea ekspor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut manusia ke Negara lain.
2)   Bea transito adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain.
3)   Bea impor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai tujuan akhir.
            Pengertian Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang masuk (Quota impor) dan keluar (Quota ekspor).
Proteksi bisa berbentuk:
·      Pengenaan tarif
·      Quota
·      Pelarangan imor
·      Subsidi
2.4.2. Faktor-Faktor Yang Mendorong Proteksi
            Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usaha perintah yang membatasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari negara-negara lain dengan tujuan untuk mencapai beberapa tujuan tertentu yang penting artinya dalam pembangunan negara dan kemakmuran perekonomian negara. Di bawah ini secara ringkas di terangkan beberapa tujuan penting dari proteksi.
1)   Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran
2)   Mendorong perkembangan industri baru
3)   Untuk mendiversifikan perekonomian
4)   Untuk menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
5)   Untuk memperbaiki neraca pembayaran
6)   Untuk menghindari dumping
7)   Untuk menambah pendapatan pemerintah
2.4.3. Alat Pembatasan Perdagangan
            Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan-kebijakan pemerintah dalam membatasi atau mengurangi barang-barang yang diimpor. Halangan perdagangan dapat dibedakan kepada empat jenis yaitu :
1)   Tariff dan pajak impor
2)   Kuota pembatasan impor
3)   Hambatan perdagangan bukan tariff
4)   Pembatasan penggunaan valuta asing
2.5.  Globalisasi Dan Pertumbuhan Ekonomi
Tiga hal yang berkaitan dengan akan dibicarakan yaitu :
2.5.1. Defenisi Globalisasi
            Globalisasi merupakan satu konsep yang sering dinyatakan orang pada masa ini, tetapi yang menyatakan dan membahasnya mempunyai pengertian yang berbeda mengenai konsep tersebut. Sebabnya adalah karena konsep tersebut berlaku di berbagai bidang ekonomi, politik, kebudayaan, hubungan sosial dan bahkan di bidang olahraga (misalnya, pemain sepak bola Korea dan Afrika telah bermain dalam klup sepak bola di berbagai neraga di Eropa dapat dianggap sebagai perkembangan globalisasi).
            Walau bagaimanapun yang ingin di bicarakan di sini bukanlah aspek dari globalisasi, tetapi globalisasi dalam bidang ekonomi. Berdasarkan kepada peristiwa-peristiwa ekonomi yang berlaku di seluruh dunia semenjak selesainya perang dunia kedua, globalisasi didefenisikan sebagai peningkatan dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi di antara berbagai negara di dunia.
2.5.2. Faktor-Faktor Yang Mewujudkan Globalisasi
            Globalisasi bukanlah suatu keadaan yang baru dalam hubungan ekonomi luar negeri. Proses globalisasi telah pun bermula semenjak beberapa abad yang lalu ketika negara-negara Eropa menjelajahi daerah-daerah baru di benua Amerika, Australia dan New Zealand dan melakukan penaklukan dan penjajahan di berbagai kawasan di Asia dan Afrika. Perkembangan ini telah meningkatkan meningkatkan aliran aliran perpindahan penduduk dari negara Eropa ke negara-negara di benua Amerika, Australia dan New Zealand, mengembangkan investasi asing (ke kawasan baru dan dae4rah yang dijajah) dan meningkatkan kegiatan perdagangan luar negeri.
            Akan tetapi pengertian globalisasi terutama dikaitkan kepada perkembangan ekonomi dunia dan hubungan ekonomi luar negeri yang berlaku semenjak akhir tahun 1970an. Semenjak masa tersebut tingkat ketergantungan di antara berbagai negara menjadi semakin tinggi. Keadaan ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut :
1)   Perkembangan politik dunia
2)   Peningkatan praktek perdagangan bebas
3)   Perkembangan perusahaan Multi-Nasional
4)   Perkembangan investasi portfolio di pasaran luar negeri
5)   Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
2.5.3. Kebaikan Dan Keburukan Globalisasi
            Pada umumnya ahli-ahli ekonomi, pemimpin-pemimpin negara dan institusi ekonomi internasional menekankan tentang pentingnya peranan globalisasi dalam mengembangkan ekonomi ekonomi dunia. Oleh sebab itu usaha-usaha untuk menjalankan perdagangan bebas melalui pengurangan pajak impor dan mendorong pengaliran investasi dan pengaliran dana yang lebih bebas sangat ditekankan. Pada masa yang sama ahli-ahli ekonomi maupun masyarakat di berbagai negara telah mengemukakan berbagai kritik ke atas protes globalisasi yang berlaku. Di bawah ini secara ringkas di terangkan kebaikan globalisasi dan keburukan globalisasi.
a.    Kebaikan Globalisasi
Peningkatan keterbukaan berbagai negara dalam menjalankan perdagangan luar negeri (melalui pengurangan tarif/pajak impor dan pajak ekspor dan hambatan perdagangan lain), dalam menerima aliran investasi dalam bentuk penanaman modal (direct foreign investment) dan dalam menerima aliran modal keuangan untuk investasi portfolio, diharapkan dapat mewujudkan kabaikan-kebaikan yang diterangkan di bawah ini.
1)   Produksi dunia dapat ditingkatkan
2)   Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3)   Meluaskan pasar untuk hasil produksi dalam negeri
4)   Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5)   Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
b.   Keburukan Globalisasi
Kritik-kritik terhadap globalisasi bersumber dari beberapa efek buruk yang mungkin yang ditimbulkan oleh globalisasi. Dalam uraian berikut ditunjukan beberapa implikasi buruk globalisasi yang meningkatkan ketidakstabilan dalam kegiatan ekonomi dalam jangka pendek dan akan menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi yang dapat di capai dalam jangka panjang.
1)   Menghambat pertumbuhan sektor indrusti manufaktur
2)   Memperburuk keadaan neraca pembayaran
3)   Sector keuangan semakin tidak stabil
4)   Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang






BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
o  Perdagangan luar negeri merupakan perdagangan yang kegiatannya benda diluar negeri. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukan beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri dan secara spesifik dan dengan lebih terperici akan ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi, yaitu apabila kegiatan ekonomi Negara dikhususkan kepada memproduksi barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri.

o  Proteksi merupakan kebijakan perdagangan luar negeri yang dilakukan suatu Negara yang pada dasarnya menghambat kemasukan berbagai jenis barang impor dengan menggunakan berbagai alat untuk melaksanakan kebijakan perlindungan (proteksi) seperti pajak impor (tarif), kuota dan hambatan bukan tarif.

o  Globalisasi merupakan pengertian dalam saling ketergantungan dalam keadaan dan kegiatan ekonomi diantara berbagai Negara dari dunia.

3.2.  Saran
Semoga dengan penyajian makalah yang sangat sederhana dan praktis ini, kiranya nanti dapat menanmbah wawasan kita, untuk lebih mengintensifkan pelajaran khususnya mengenai “Perlindungan dan Hak Anak-Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum” mungkin dalam makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi materi maupun bobot yang kami sajikan pada kesempatan ini. Maka kami mohon sarannya yang bersifat membangun, agar kedepannya dalam penulisan ataupun dan penyusunan makalah ini lebih baik dan lebih bermutu lagi. Amin



DAFTAR PUSTAKA

Sukirno,Sadono,2016,Makro Ekonomi,Teori Pengantar : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nopirin, Ph.D, Ekonomi Internasional, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 1997.

http://makalah85.blogspot.co.id/2008/12/bab-i-pendahualuan-berdasarkan.


















1 komentar:

PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI

Tugas Makalah : PENGANTAR MAKROEKONOMI “PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI DAN GLOBALISASI”                          ...